“Komitmen ini akan terus dijaga untuk memastikan inflasi Sumatera Barat tetap terkendali dalam rentang 2,5±1 persen (yoy) sampai dengan akhir tahun 2025,” ujar Andy.
Berdasarkan data BI, inflasi tahunan (year on year/yoy) Provinsi Sumatera Barat pada September 2025 tercatat sebesar 4,22 persen, sementara inflasi tahun kalender (year to date/ytd) mencapai 3,46 persen. Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi berada di level 0,85 persen, didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan strategis seperti cabai merah.
“Harga cabai merah naik 54,50 persen (mtm) pada September 2025, dampak berkurangnya pasokan dari sentra produksi lokal Sumatera Barat maupun daerah sekitar seperti Sumatera Utara dan Aceh karena musim kering yang lebih panjang,” jelas Andy.
Selain pangan, inflasi juga terdorong oleh kenaikan harga emas perhiasan dan biaya akademi atau perguruan tinggi. Namun, tekanan inflasi yang lebih tinggi berhasil tertahan berkat turunnya harga beberapa komoditas hortikultura.
Dengan berbagai langkah tersebut, BI dan TPID Sumatera Barat optimistis inflasi di daerah ini akan tetap terkendali hingga akhir tahun. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.