Disamping itu, Rudi menyampaikan, saat ini juga terdapat program Renewable Energy Certificate (REC). REC adalah inovasi produk listrik hijau PLN dalam bentuk sertifikat yang dapat digunakan untuk mengklaim konsumsi listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT). REC akan mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui internasional. Dalam momen customer gathering tersebut sebanyak lima perusahaan telah membeli sertifikat REC yang menunjukkan inisiatif dan kepedulian para pengusaha tersebut dalam penanganan isu global terkait akselerasi transisi energi bersih. Tidak hanya itu, upaya PLN dalam mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik juga terlihat saat diresmikannya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Pasaman Barat sesaat setelah gelaran customer gathering berlangsung.
Sementara itu General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengungkapkan, kegiatan ini sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi PLN atas kerja sama yang telah terjalin selama ini. Menurutnya, kontribusi pelanggan industri kelapa sawit di Sumatera Barat sangat berdampak dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar.
“Acara ini adalah bentuk apresiasi kami atas dukungan Bapak/Ibu selama ini, yang selama ini berada di depan menjaga roda perekonomian masyarakat, pun banyak juga pengusaha sawit yang sudah mengikuti program dedieselisasi, beralih dari penggunaan mesin konvensional menjadi mesin berbasis listrik, sejalan dengan upaya PLN mengenalkan electrifying agriculture, yang focus pada penyediaan energy baru terbarukan untuk mengejar target NZE 2060. Semoga semua industri kepala sawit juga memiliki visi yang sama yang sama terhadap isu ini sehingga upaya ini dapat berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi, lingkungan dan kemakmuran masyarakat,” jelas Eric.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.