Sekretaris LP3S, Dr. Sukardi, MT, juga menyoroti tantangan yang dihadapi UNP dalam proses sertifikasi kompetensi ini. “Kami masih berada di tahap awal, dan masih banyak langkah yang perlu diambil. Dukungan BNSP akan sangat berarti dalam menyempurnakan program ini,” jelasnya.
Menguatkan pandangan tersebut, Kepala Pusat LSP UNP, Dr. Ir. Mulya Gusman, S.T., M.T., melihat ini sebagai tantangan sekaligus peluang besar bagi UNP. “Kami bercita-cita menjadi lembaga yang benar-benar berlisensi penuh, dan itu merupakan mimpi besar kami. Tentu dengan dukungan dari BNSP, kami yakin mimpi itu dapat terwujud,” ungkapnya penuh optimisme.
Ketua BNSP, Syamsi Hari, dalam sambutannya, menegaskan bahwa program pengembangan kompetensi ini membutuhkan dukungan pembiayaan yang berkelanjutan. “Tanpa pembiayaan yang memadai, baik dari negara maupun pihak swasta, sulit rasanya mengembangkan sertifikasi yang berstandar tinggi. Saya harap semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama lebih serius agar program ini berjalan dengan lancar,” ujar Syamsi.
Diskusi ini turut dihadiri oleh berbagai pihak penting di UNP, termasuk Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Prof. Dr. Ermanto, Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Prof. Dra. Asmar Yulastri, M.Pd, Ph.D, serta tim dari Pusat Sertifikasi dan Kompetensi. Mereka memberikan masukan berharga terkait pengembangan skema sertifikasi, sambil menegaskan komitmen penuh mereka terhadap program peningkatan kompetensi di lingkungan UNP.
Dengan diadakannya diskusi ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat antara UNP dan BNSP untuk menciptakan standar kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Wawasan baru yang diperoleh dari diskusi ini akan menjadi modal penting bagi UNP untuk terus meningkatkan kualitas SDM-nya, sejalan dengan tantangan global yang semakin dinamis.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.