UNP Tuan Rumah 12th Convention and International Conference PAPTEKINDO 2025: Bahas Transformasi Pendidikan Vokasi untuk Pembangunan Berkelanjutan

UNP Tuan Rumah 12th Convention and International Conference PAPTEKINDO 2025: Bahas Transformasi Pendidikan Vokasi untuk Pembangunan Berkelanjutan. (Foto: UNP/SumbarFokus.com)

PADANG (SumbarFokus)

Universitas Negeri Padang (UNP) menjadi tuan rumah 12th Convention and International Conference PAPTEKINDO 2025 yang diselenggarakan bersamaan dengan International Conference on Vocational Education and Applied Technology (ICOVEAT), Kamis (9/10/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara PAPTEKINDO (Indonesian Association of Technology and Vocational Education) yang berlangsung pada 14–17 Oktober 2025 di Auditorium UNP.

Bacaan Lainnya

Konferensi yang digelar secara daring dan luring ini diikuti oleh akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara. Rektor UNP Krismadinata menyampaikan bahwa ICOVEAT bukan sekadar pertemuan ilmiah, tetapi juga forum strategis untuk membentuk masa depan pendidikan vokasi dan teknologi terapan di era digital.

“Konferensi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi, inovasi, dan kemampuan adaptasi dalam dunia pendidikan vokasi yang terus berkembang,” ujar Rektor.

Menurutnya, perkembangan teknologi digital, kecerdasan buatan, dan otomatisasi telah mengubah cara manusia belajar dan bekerja. Dalam konteks tersebut, pendidikan dan pelatihan vokasi (TVET) memiliki peran sentral sebagai jembatan antara pengetahuan dan praktik industri.

“TVET harus mampu melahirkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada keberlanjutan,” tambahnya.

Mengusung tema “Advancing Learning Technology Media in TVET to Enhance Contribution for Sustainable Development Goals”, konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara kunci terkemuka, antara lain Prof. Brian Yuliarto (Menteri KemendiktiSaintek RI), Prof. Yassierli (Menteri Ketenagakerjaan RI), Prof. Ganefri (UNP, Indonesia), Prof. Dr. Hla Myo Tun (YTU, Myanmar), Prof. Dr. Mochamad Bruri Triyono (ASEAVE, Indonesia), dan Assoc. Prof. Ts. Dr. Tee Tee Kong (UTHM, Malaysia). Juga hadir pembicara undangan seperti Prof. Jyh-Cheng Jason Yu (NCKU, Taiwan) dan Assoc. Prof. Kathleen Idora Padualoran (USTP, Filipina).

Rektor UNP menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam sistem pendidikan vokasi, seperti penggunaan laboratorium virtual, simulasi digital, serta analitik pembelajaran berbasis kecerdasan buatan. Langkah ini dinilai mampu memperkuat relevansi pendidikan dengan kebutuhan industri dan mempercepat inovasi menuju pembangunan berkelanjutan.

Sebagai universitas dengan komitmen kuat terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia, UNP terus berinovasi melalui berbagai program dan kemitraan strategis. Di antaranya pengembangan laboratorium vokasi berbasis digital, penerapan model smart classroom dan pembelajaran hibrida, kerja sama pelatihan berbasis kompetensi dengan industri, serta riset tentang green TVET dan industri berkelanjutan.

“Melalui berbagai inisiatif tersebut, UNP tidak hanya mencetak profesional yang kompeten, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan,” tutur Rektor.

ICOVEAT 2025 juga menjadi forum penting untuk memperkuat kerja sama internasional. Rektor menegaskan bahwa tak ada satu pun institusi yang dapat menjawab tantangan global sendirian. Karena itu, konferensi ini menjadi ruang kolaboratif antara akademisi, industri, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, hasil riset, dan praktik terbaik dalam pengembangan pendidikan vokasi. (000/unp)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait