Diungkapkannya, untuk melakukan perubahan di daerah butuh kekuatan ekstra dan kemauan yang tinggi. Bahkan rela berkorban banyak hal.
“Saya ikhlas menghibahkan sisa hidup ini demi kebangkitan dan kemaslahatan umat di Sumbar ini. Kalau tantangan saya sudah biasa. Dan tantangan itu bukan untuk dihindari tapi dihadapi. Siang saya berjuang malam saya bersujud melantunkan doa,” tuturnya.
Disampaikannya, dengan dukungan para ulama tarekat ia meyakini, semua usaha dan perjuangannya akan dicatat sebagai bentuk pengabdian. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.