Namun seiring penggunaan Dennis Brown splint, perubahan kecil yang muncul membuat semangat keluarga ini kembali tumbuh.
“Kami ingin melihat perubahan sedikit demi sedikit, dan itu membuat kami semakin semangat. Bantuan ini bukan hanya alat, tetapi harapan. Setiap hari kami mengikuti anjuran tenaga kesehatan dan memastikan HNR tetap nyaman. Semoga anak kami bisa berjalan seperti anak-anak lainnya,” tambah Erwina.
Erwina merawat HNR sepenuhnya di rumah, sementara Yudha bekerja di sebuah pabrik roti rumahan. Penghasilan yang tidak besar sering kali tidak cukup menutupi biaya pengobatan, apalagi membeli alat koreksi kaki. Informasi mengenai peluang bantuan dari UPZ BAZNAS Semen Padang mereka dapat dari seorang teman.
“Awalnya kami tidak yakin apakah kami bisa mendapatkannya. Tapi kami coba saja. Alhamdulillah, ternyata bantuan ini benar-benar diberikan,” tuturnya.
Program bantuan ini merupakan bagian dari Program Kesehatan UPZ BAZNAS Semen Padang yang sudah berjalan lebih dari satu tahun. Staf Realisasi dan Pelaporan, Antoni Saputra, menyebut dukungan diberikan kepada anak-anak dengan kelainan bawaan.
“Kami berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama anak-anak yang memiliki kelainan seperti spina bifida. Program ini sudah berjalan lebih dari satu tahun. Alat seperti Dennis Brown splint ini penting untuk merangsang kemampuan berjalan dan mengoreksi kaki sejak dini,” jelas Antoni.
Semangat keluarga HNR menjadi hal yang diperhatikan lembaga itu.
“Semoga HNR bisa berkembang lebih baik dan kelak bisa berjalan normal seperti anak-anak lainnya,” ucapnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





