Zulham mengimbau pengguna jalan untuk tetap waspada, terutama saat melintasi kawasan Rimbo Simpang dan Rimbo Malampah, yang termasuk dalam jalur ekstrem dengan risiko longsor tinggi.
“Kami harap masyarakat memprioritaskan keselamatan dan menghindari perjalanan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan,” katanya.
Sementara, pihak Dinas PU Kabupaten Pasaman telah mengerahkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan. Tim di lapangan juga bekerja ekstra, meskipun kondisi cuaca sering kali tidak mendukung.
“Kami terus berkoordinasi agar proses pembersihan berjalan lancar dan sesuai target,” ungkap Zulham.
Masyarakat yang melintasi jalur tersebut diingatkan untuk mematuhi instruksi petugas di lapangan. Kehadiran petugas bertujuan untuk memastikan keselamatan pengendara serta memberikan informasi terkait kondisi terbaru di sepanjang jalur tersebut.
Selain itu, Zulham mengingatkan pentingnya persiapan bagi para pengendara yang hendak melintas.
“Pastikan kendaraan dalam kondisi baik, dan selalu cek informasi cuaca sebelum berangkat. Ini akan membantu mengurangi risiko di jalur rawan seperti Bancah Laweh,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Pasaman juga tengah mempertimbangkan solusi jangka panjang untuk mengatasi risiko longsor di jalur ini. Salah satunya adalah dengan memperkuat struktur tebing serta memperbaiki drainase di beberapa titik rawan.
“Kami berharap ada dukungan anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem,” ungkap Zulham.
Dengan dibukanya jalur ini, diharapkan arus lalu lintas antara Lubuk Sikaping dan Kecamatan Tigo Nagari dapat kembali normal. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk berhati-hati dan selalu waspada terhadap kemungkinan perubahan kondisi jalan akibat cuaca. (016)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.