Tamsil menegaskan, meski terdapat kasus keracunan di beberapa wilayah, hal itu tidak boleh mengaburkan manfaat besar MBG bagi generasi muda. Ia menilai BGN telah bergerak cepat melakukan penataan dan pengawasan berlapis, agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
โMBG ini sudah memproduksi lebih satu miliar porsi makanan. Menghadirkan ratusan juta kegembiraan. Tapi itu barangkali lupa kita sampaikan, karena perhatian tersedot pada berita kejadian di beberapa tempat. Kita harus fair. DPD RI mendukung penuh agar program ini terus diperkuat, tentu dengan pengawasan ketat dan langkah korektif yang cepat,โ tukasnya.
Sementara, Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menegaskan bahwa pihaknya bergerak cepat sejak laporan kasus keracunan diterima. BGN telah menutup sementara operasional SPPG yang terbukti lalai dalam penerapan standar, sekaligus menggandeng kepolisian untuk mengusut dugaan adanya unsur pidana.
โKarena kita juga melibatkan polisi, bila teridentifikasi ada unsur-unsur pidana atau kesengajaan, misalnya dari hasil tes makanan sampel nanti ditemukan zat tertentu, kami pidanakan. Jadi kami tidak main-main, kami serius menangani ini,โ kata Nanik.
Dia mengakui, insiden keracunan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik dari BGN maupun mitra penyelenggara program. Nanik menjelaskan, hasil investigasi awal menunjukkan keracunan diduga terkait teknik memasak yang tidak sesuai SOP. Berdasarkan standar yang berlaku, makanan MBG setelah dimasak harus segera disalurkan dan diberikan kepada penerima manfaat maksimal dalam kurun waktu enam jam.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.