PADANG (SumbarFokus)
Wali Kota Padang Fadly Amran tampil sebagai keynote speaker dalam The 3rd International Conference on Gender, Culture and Society (ICGCS) 2025 yang berlangsung di Hotel Truntum Padang, Selasa (9/9/2025).
Konferensi internasional ini digelar pada 9–11 September oleh Center for Gender, Child, and Family Development Universitas Andalas (Unand) bersama Indonesian Association of Woman/Gender and Child Studies (ASWGI).
Kegiatan menghadirkan akademisi, peneliti, dan praktisi dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Malaysia, Australia, dan Singapura. Hadir pada kesempatan itu Wakil Rektor IV Unand Henmaidi, Dekan FISIP Unand Jendrius, serta Ketua ASWGI Keppi Sukesi secara virtual.
Dalam pemaparannya, Fadly Amran menekankan pentingnya kesetaraan melalui perspektif interseksionalitas, pemanfaatan teknologi, dan visi pembangunan berkelanjutan dalam konteks gender dan budaya.
“Kesetaraan bukan sekadar persoalan laki-laki dan perempuan, tetapi bagaimana setiap individu diperlakukan adil tanpa diskriminasi, baik dari aspek sosial, budaya, maupun akses teknologi,” ujar Fadly.
Ia juga menyoroti peran vital teknologi dalam mempersempit kesenjangan sosial, khususnya bagi perempuan dan anak. Disebutkan, Pemerintah Kota Padang telah menjalankan sejumlah program seperti P2TP2A, Puspaga, PATBM, serta layanan pengaduan terintegrasi di aplikasi Padang Mobile yang memungkinkan warga melaporkan berbagai pengaduan termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Wakil Rektor IV Unand Henmaidi menilai kehadiran Wali Kota Padang sebagai keynote speaker menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong kesetaraan gender dan pembangunan inklusif.
Ketua Panitia ICGCS 2025 Andri Rusta menambahkan bahwa konferensi ini menjadi ruang strategis memperkuat jejaring global, menghasilkan rekomendasi kebijakan, serta memperkaya wawasan terkait isu gender, budaya, dan masyarakat di era digital.
“ICGCS 2025 bukan sekadar ruang akademik, tetapi diharapkan hasilnya dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya terkait isu gender dan budaya,” ungkap Andri. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.