PAYAKUMBUH (SumbarFokus)
Program Bapak Asuh, yang digagas oleh Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda untuk pencegahan stunting di Kota Payakumbuh, cukup memberikan kontribusi terhadap penurunan angka stunting, setelah beberapa bulan berjalan.
Hal itu, disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto kepada media, Selasa (24/1/2023), yang menyampaikan data bulan Agustus 2022 sebanyak 472 anak. Setelah dilakukan update validasi data pada November 2022, angka stunting berada pada 304 anak.
“Penurunan ini tidak hanya dari intervensi program Bapak Asuh saja, namun program kami di OPD seperti pemberian makanan tambahan, edukasi, dan pendamping kelompok sasaran berisiko dengan delapan aksi penurunan stunting ini turut menjadi pemicu turunnya angka stunting di Kota Payakumbuh,” ujar Wawan.
Ditambahkan, untuk update data selanjutnya akan muncul di Februari 2023.
“Kita berharap pola Bapak Asuh ini tidak hanya dilakukan oleh kepala OPD saja, namun lembaga lain di luar pemerintahan bisa ikut bersama-sama mewujudkan target zero stunting di Kota Payakumbuh,” ungkapnya.
Ketika ditanya kepada Wawan bagaimana program Dinkes untuk penanganan stunting, ia menjelaskan, dimulai dengan penanganan remaja putri usia SMA. Dinas memberikan tablet tambah darah setiap bulan ke sekolah-sekolah.
Di samping itu, juga kepada pasangan yang akan menikah, melalui KUA, diberikan edukasi bagaimana nutrisi calon ibu terpenuhi.
“Untuk ibu hami,l kita melakukan pemeriksaan 6x minimal selama masa kehamilan. Karena besar pengaruhnya kepada calon bayi. Kita melakukannya dengan tim pendamping keluarga di kelurahan yang terdiri dari kesehatan yang tidak terurus, penyuluh KB, dan unsur kelurahan yang memadukan kelompok sasaran. Jangan sampai ada bayi yang tumbuh pendek dan setengah pendek, atau terkena penyakit lain,” tulisnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.