Belanja operasional naik dari Rp2,461 triliun menjadi Rp2,526 triliun, belanja modal naik dari Rp359 miliar menjadi Rp446 miliar, dan belanja tidak terduga turun dari Rp11,8 miliar menjadi Rp7,2 miliar. Secara total, belanja daerah naik Rp148,2 miliar dari Rp2,83 triliun menjadi Rp2,98 triliun.
Untuk penerimaan pembiayaan, direncanakan sebesar Rp173,8 miliar, naik dari Rp56,8 miliar. Kenaikan ini berasal dari SiLPA 2024 yang telah diaudit dan rencana pinjaman dari PT Bank Nagari sebesar Rp37,8 miliar untuk pengadaan kendaraan operasional kebersihan Dinas Lingkungan Hidup.
Sementara itu, pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp15,3 miliar, turun dari Rp35,7 miliar. Penurunan disebabkan oleh pengurangan rencana penyertaan modal kepada Bank Nagari dari Rp25 miliar menjadi Rp4,57 miliar.
“Dengan rincian pendapatan dan belanja tersebut, defisit anggaran sebesar Rp158 miliar akan ditutup melalui surplus pembiayaan netto sebesar Rp158 miliar. Dengan demikian, rancangan perubahan PPAS 2025 dinyatakan dalam kondisi berimbang,” ujar Maigus.
Ketua DPRD Kota Padang Muharlion menyampaikan bahwa dokumen perubahan KUA dan PPAS baru diserahkan dalam rapat paripurna dan akan segera ditelaah.
“Kita akan mulai bahas siang ini dalam rapat internal Badan Anggaran bersama TAPD,” kata Muharlion. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.