PARIAMAN (SumbarFokus)
Dalam rangka mewujudkan Kota Pariaman yang bersih, hijau, dan mandiri dalam pengelolaan sampah, Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi mendorong seluruh desa dan kelurahan di Kota Pariaman untuk membentuk bank sampah secara mandiri di wilayah masing-masing.
Hal tersebut disampaikan Mulyadi saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema Pengelolaan Sampah dan Pembentukan Satu Desa/Kelurahan Satu Bank Sampah, yang digelar di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Pariaman, Kamis (30/10/2025).
Dalam sambutannya, Mulyadi menegaskan bahwa penanganan sampah tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah semata, tetapi memerlukan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.
βKita sangat membutuhkan masukan dari seluruh elemen masyarakat, karena persoalan sampah ini tidak bisa selesai oleh pemerintah sendiri, tapi harus secara bersama-sama,β ujarnya.
Dia juga berharap kegiatan FGD ini tidak hanya bersifat seremonial, namun menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah.
βIde dan gagasan bapak ibu semua sangat dibutuhkan dalam mengimplementasikan visi dan misi wali kota agar terintegrasi dan dipahami oleh masyarakat,β sambungnya.
Mulyadi menargetkan hasil FGD tersebut dapat mulai diimplementasikan pada tahun 2026, sehingga persoalan sampah di Kota Pariaman dapat ditangani secara bertahap.
βTarget kita tiga sampai empat tahun ke depan, 80 persen sampah kita bisa terolah dengan baik dan tidak dibuang sembarangan,β tegasnya.
Mulyadi mengungkapkan, setiap tahunnya Pemko Pariaman menyiapkan anggaran hampir Rp2 miliar hanya untuk membuang sampah ke TPA Air Dingin, Padang. Anggaran besar ini menjadi tantangan sekaligus alasan kuat bagi pemerintah untuk mendorong pengelolaan sampah dari sumbernya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





