Sementara itu, Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menyebutkan, bahwa sering kali masyarakat lupa pentingnya kesiapsiagaan ketika suasana sedang tenang dan baik-baik saja. Padahal, kesiapsiagaan terhadap bencana harus menjadi sikap tetap dalam keseharian.
“Beberapa waktu yang lalu kita bersama Bapak Kepala BNPB juga berkunjung ke Mentawai terkait kesiapsiagaan terhadap Mentawai Megsthrust. Potensi kebencanaan itu besar, tapi kita tahu kapan waktunya. Oleh karena itu kesiapsiagaan harus terus dipupuk dan diterapkan dalam keseharian,” ujar Audy.
Selain itu, Audy menyebutkan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan upaya kesiapsiagaan melalui regulasi dan aturan yang harus diikuti oleh masyarakat. Seperti, aturan terkait pendirian bangunan, penerapan kurikulum terkait kebencanaan di bangku sekolah, serta kebijakan-kebijakan lain yang sangat diperlukan dalam rangka kesiapsiagaan bencana.
“Seperti contohnya bangunan rumah. Ada kesamaan pola di tengah masyarakat terkait bangunan rumah ini. Mulai dari atapnya, konstruksinya, dan lain sebagainya. Ini tentu ke depan harus lebih diatur agar betul-betul meningkatkan kesiapsiagaan kita terhadap potensi bencana,” ucap Audy lagi.
Ada pun dalam sambutannya, Pj Wali Kota Padang Andree H Algamar mengatakan, bahwa gempa bumi 2009 telah meluluhlantakkan hampir seluruh sendi kehidupan di Kota Padang dan sebagian wilayah Sumbar lainnya. Sehingga, sejak kejadian itu setiap tahunnya Pemko Padang memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana, sebagai pengingat dalam meningkatkan kesiapsiagaan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.