“Ini cukup rawan karena bolak balik. Harusnya satu truk mengangkut semua kotak suara satu TPS sampai ke gudang PPK,” ujarnya.
Arus balik juga dikawal oleh jajaran kepolisian, bahkan kotak suara menuju PPK Barangin dikawal langsung oleh Kapolres setempat.

Di sisi lain, komisioner Febriboy mengungkapkan juga antisipasi kerawanan politik uang yang dilakukan pihaknya di Kecamatan Talawi. Diakui Boy, panggilan akrabnya, dibanding tiga kecamatan lain yang ada di Sawahlunto, yaitu Kecamatan Barangin, Lembah Segar, dan Silungkang, Kecamatan Talawi merupakan kecamatan yang paling rawan mengalami politik uang.
“Dari pemilu yang sudah-sudah, kecamatan paling rawan money politic di Sawahlunto adalah Talawi. Di kecamatan ini, secara ekonomi, paling tinggi pendapatannya. Berkumpul bos-bos l tambang di Talawi. Karena perekonomian relatif tinggi ini, berimbas juga ke politik. Berbanding lurus. Karena itu kita melainkan antisipasi dengan pengawasan ketat. Bahkan, satu kompi Brimob stand by di Talawi. Kecamatan lain tidak ada. Tentu kepolisian telah mendapat informasi terkait ini,” ujarnya.
Untuk praktik politik uang, dikatakan Boy, tidak dijumpai temuan. Dengan demikian, potensi adanya politik uang di Talawi berhasil diantisipasi.
Diketahui, di Bawaslu Sawahlunto sendiri terdiri dari tiga komisioner yaitu Junaidi Hartoni (Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Diklat, Data, dan Informasi), Febriboy Arnendra (Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan Parmas, dan Humas), dan Mitsu Pardede (Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa). Selain itu, juga ada Koordinator Sekretariat Maghfirawati Aldila.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.