PADANG (SumbarFokus)
Suasana Pasar Lubuk Buaya, Kota Padang, tampak ramai sejak subuh, Minggu (5/10/2025). Aktivitas bongkar muat barang dari kendaraan pickup berlangsung tanpa henti. Para pedagang dan pembeli saling tawar-menawar di antara deretan lapak yang mulai padat.
Terletak di wilayah utara Kota Padang, Pasar Lubuk Buaya menjadi salah satu tujuan belanja favorit masyarakat. Meski berada di perbatasan kota, pasar ini tetap ramai dikunjungi setiap “hari pasar”. Tak heran jika kendaraan pengunjung kerap memadati area hingga ke pinggir jalan utama.
Beragam kebutuhan pokok tersedia di pasar ini—mulai dari sayuran, cabai, kelapa, hingga buah-buahan. Sebagian besar pasokannya berasal dari daerah sekitar seperti Bukittinggi, Batusangkar, Padangpanjang, dan Pariaman. Barang-barang tersebut diangkut menggunakan kendaraan pickup yang berangkat sejak malam hari dan tiba di Pasar Lubuk Buaya menjelang subuh.
“Saya bawa sayur dari Batusangkar sejak jam dua pagi tadi,” ujar Amai Ita, salah seorang pedagang.
Sesampainya di pasar, para petani langsung menjual dagangannya kepada pembeli dengan harga yang disepakati melalui proses tawar-menawar. Pembeli biasanya datang langsung menghampiri mobil pickup untuk mendapatkan harga yang lebih “manenggang” (murah), terutama pada pukul 04.00–07.00 WIB.
“Saya sengaja datang pagi-pagi. Kalau sudah siang, harganya sudah naik,” kata Eva, warga Anak Air.
Pada pagi itu, cabai ‘darek’ dijual Rp68 ribu per kilogram, lebih murah dibanding harga di tempat lain yang mencapai Rp75–80 ribu per kilogram. Sayur kangkung dijual Rp4 ribu per ikat, dan kelapa Rp6 ribu per buah. Harga yang lebih terjangkau membuat pasar ini menjadi pilihan utama bagi pengusaha kuliner dan pelaku UMKM di Kota Padang.
“Selain karena harganya lebih murah, semua bahan juga masih segar karena baru saja dipetik,” ujar Hendra, pemilik warung makan di Lubuk Minturun.
Pasar Lubuk Buaya tidak pernah sepi pengunjung. Bagi yang ingin mendapatkan harga terbaik, datanglah sejak subuh. Setelah berbelanja, jangan lewatkan sarapan khas pasar seperti Sate Mega berkuah putih atau Katupek Pitalah khas “urang darek”. (000)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.