Inflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada September 2023 dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan realisasi inflasi sebesar 0,26% (mtm) dan andil sebesar 0,08% (mtm). Inflasi kelompok tersebut bersumber dari peningkatan harga komoditas beras, ikan cakalang/ikan sisik, dan daging ayam ras. Peningkatan harga beras dipengaruhi oleh pasokan yang menurun sebagai dampak belum masuknya musim panen di Sumatera Barat. Sementara itu, peningkatan harga ikan cakalang/ikan sisik dipengaruhi oleh hasil tangkapan nelayan yang menurun akibat cuaca yang kurang kondusif.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatatkan inflasi 0,47% (mtm) dengan andil 0,03% (mtm). Inflasi kelompok tersebut dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas emas perhiasan, popok bayi sekali pakai/diapers, dan pasta gigi dengan andil masing-masing sebesar 0,01%. Inflasi komoditas emas perhiasan utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga emas di tingkat global. Sementara komoditas lainnya dipengaruhi oleh peningkatan harga bahan baku.
Laju inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga serta kelompok transportasi. Deflasi kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,05% (mtm) utamanya dipengaruhi oleh penurunan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar -0,01% (mtm) sejalan dengan penyesuaian harga LPG nonsubsidi. Sementara itu, kelompok transportasi mencatatkan deflasi sebesar -0,02% (mtm) seiring dengan permintaan yang rendah di tengah low season HBKN. Deflasi kelompok tersebut karena penyesuaian tarif angkutan udara, tarif kendaraan roda 2 online, serta tarif kendaraan roda 4 online.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.