Secara umum, inflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada September 2023 didorong oleh kenaikan harga bensin non-subsidi serta berbagai komoditas pangan terutama beras, ikan cakalang/kan sisik, dan daging ayam ras. Namun, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi beberapa komoditas bahan pangan dan tarif transportasi.
Realisasi inflasi tahunan Sumatera Barat terus menunjukkan penurunan dan berada di sekitar batas bawah target inflasi 3±1% (yoy), didukung oleh sinergi yang kuat dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat dalam mengendalikan harga, memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif.
Berbagai upaya pengendalian inflasi daerah yang telah dilakukan pada September 2023 antara lain: 1) Melanjutkan penyelenggaraan operasi pasar/pasar murah secara intensif di Kabupaten/Kota; 2) Pendistribusian beras SPHP dan stok pangan komersil oleh BULOG; 3) Intensifikasi distribusi komoditas pangan strategis melalui mobil boks keliling dan media sosial oleh Toko Tani Indonesia Center (TTIC); 4) Rapat Koordinasi untuk memitigasi kenaikan harga beras; serta 5) Penyelenggaraan talkshow sebagai komunikasi efektif dalam rangka menjaga ekspektasi inflasi masyarakat.
TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi agar inflasi IHK dapat terkendali dalam sasarannya. Sinergi terus dilanjutkan dengan memperkuat implementasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Barat tahun 2023. Berbagai upaya menjaga inflasi terkendali dalam sasaran tersebut pada gilirannya diharapkan dapat mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi menuju Sumbar Madani Unggul dan Sejahtera Berkelanjutan. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.