SOLOK (SumbarFokus)
Bupati Solok Epyardi Asda hadiri rapat koordinasi upaya penurunan level tingkat kerawanan narkoba di wilayah nagari yang ada di Kabupaten Solok, Rabu (5/6/2024) di Gedung Solok Nan Indah.
Rakor ini turut dihadiri Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol. Ricky Yanuarfi, Kepala BNN Kabupaten Solok AKBP M. Agus Wijanarko, Forkopimda, Narasumber dari Kasatreskoba Polres Solok Iptu Oon Kurnia Ilahi, Narasumber dari Kasi Intelijen Kejari Solok Rova Yofirista, Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum, dan Politik Safrudin, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Muswir Yones Indra, Asisten I Syahrial, Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Solok, Wali Nagari se-Kabupaten Solok, dan Ketua KAN dan BPN se-Kabupaten Solok.
Laporan Kepala BNN Kabupaten Solok, menyatakan bahwa dengan adanya pertemuan ini, diharapkan dapat terjalin sinergitas antara Pemda, Forkopimda, BNN, Walinagari, BPN dan KAN dalam upaya pencegahan narkoba di wilayah Kabupaten Solok.
“Semoga daerah yang sebelumnya dalam zona merah dan rawan semoga dapat kita turunkan secara perlahan dan kita intervensi melalui kerjasama dan dukungan kita bersama,” ujarnya.
Bupati Solok Epyardi Asda turut menyampaikan, saat ini di Kabupaten Solok tengah terjadi peningkatan angka penyalahgunaan narkoba dimana terdapat sebanyak 28 Nagari yang saat ini dalam status bahaya.
“Sebagai Bupati Solok saya merasa prihatin dan sedih, semoga hal ini tidak berkembang lebih jauh lagi bagi anak-anak generasi muda kita di Kabupaten Solok. Pengaruh Narkoba sangat besar bagi para pemakainya, hal ini ibarat mendapatkan tiket one way, sekali mendapatkan itu maka sudah sulit bahkan tidak mungkin lagi untuk kembali normal seperti biasa, sebagaimana gambaran yang diberikan BNN Sumatera Barat dimana dari 100 orang pengguna yang direhabilitasi, sebanyak 80 orang kembali menggunakannya lagi,” kata Epyardi.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.