Sementara itu, Syamsu Rahim menekankan perlunya mengembalikan peran lembaga nagari sesuai fungsi aslinya. Gusrizal Gazahar mengajak masyarakat menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan agama serta mendorong penyusunan peraturan nagari anti kemaksiatan. Ia menyebut, rasa cemas saja tidak cukup, tetapi harus diikuti dengan langkah nyata seluruh elemen masyarakat.
Gamawan Fauzi dalam paparannya menyoroti pentingnya konsistensi dalam penerapan nilai adat dan agama dalam pembangunan. Ia berpesan agar ASN menunjukkan dedikasi sebagai pelayan publik yang memberi kemudahan kepada masyarakat.
Menutup forum, Bupati Jon Firman Pandu mengajak seluruh pihak menindaklanjuti arahan dan masukan yang telah disampaikan. “Saya berharap mari kita bersepakat menindaklanjuti ini semua dengan penuh keseriusan,” tegasnya.
Forum ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat dalam membangun Kabupaten Solok yang maju dan berkarakter, berlandaskan nilai adat, budaya, dan kearifan lokal. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
