Dia juga menyampaikan bahwa Geosite Gua Kelelawar Padayo ini merupakan cita-citanya sebagai Walikota Padang, yaitu ingin mewujudkan wisata alam baru arah timur Kota Padang. Dan, Geosite Gua Kelelawar Padayo ini dijadikan sebagai kado istimewa bagi masyarakat Kota Padang, dan Lubuk Kilangan khususnya.
“Kenapa saya katakan arah timur? Karena Padang ini punya pantai dan perbukitan juga. Alhamdulillah, di hari terakhir saya jadi Walikota, hari ini keinginan tersebut terwujud. Ini kado dari saya untuk masyarakat Kota Padang. Kado ini saya hadiahkan, juga berkat dukungan penuh Semen Padang dengan anggaran lebih dari Rp500 juta,” katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa Geosite Gua Kelelawar Padayo ini sangat unik. Menurut data yang diterimanya, gua ini merupakan formasi yang berusia sekitar 365 juta tahun. Goa Kelelawar Padayo ini unik, karena memiliki stalaktit dan stalagmit yang menjadi rumah bagi berbagai spesies, termasuk kelelawar. Dan, Gua Kelelawar Padayo ini termasuk dalam bentang alam karts yang wajib dilindungi untuk konservasi.
“Untuk itu, saya berharap Gua Kelelawar Padayo ini tidak hanya sebagai destinasi wisata baru, tapi juga bisa menjadi media untuk edukasi anak-anak kita. Kalau seandainya ini bisa, kami buatkan program untuk seluruh SD dan SMP agar mereka wajib berkunjung ke gua ini. Karena ini bisa jadi kegiatan ekskul untuk anak-anak kita, yaitu belajar dengan alam,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang mengatakan, PT Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG turut berpartisipasi dalam pengembangan Gua Kelelawar Padayo, karena keselarasan dengan konsep triple bottom line, yaitu people, planet dan profit.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.