Bupati Solok Epyardi Asda selaku inspektur upacara menggunakan jet ski untuk sampai ke tempat lapangan terapung, sementara Forkompida Solok menggunakan speedboat. Semua pelaksana di panggung utama pengibaran bendera merah putih menggunakan pelampung, sedangkan peserta upacara terdiri dari ASN, pekerja swasta, siswa sekolah, perguruan tinggi, berserta undangan dan masyarakat lainnya, jumlahnya diperkirakan ribuan, berbaris di pinggir Danau Singkarak.
Dalam arahannya, Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan, upacara dilaksanakan di tengah danau dengan tujuan untuk menghayati dan merasakan perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Pada momen sejarah bangsa Indonesia ini, Bupati Solok mengharapkan setiap orang dapat melanjutkan ke perjuangan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu, dengan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, Bupati juga mengajak masyarakat untuk bersama membangun ke arah yang lebih baik.
“Kita di Kabupaten Solok mesti selalu kompak untuk sama-sama bangkit, Insyaallah kami Pemda Kabupaten Solok, bersama Polri, TNI, dan Forkopimda lainnya siap bersama masyarakat untuk mambangkik batang tarandam, menjadikan Kabupaten Solok terbaik di Sumatera Barat,” katanya.
Selanjutnya, dengan segala kelebihan dan potensi yang disediakan oleh Kabupaten Solok, Bupati Solok Epyardi Asda menyampaikan, bahwa sangat tidak layak jika kabupaten yang pernah terkenal dengan markisahnya itu berada pada tingkat nomor tiga termiskin di Sumatera Barat. Untuk itu, masyarakat di Kabupateb Solok dimintanya selalu kompak.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.