Sebelumnya, sambung Gubernur lagi, bangunan musala yang lama juga merupakan bangunan baru dari bekas musala lama, yang runtuh saat gempabumi 30 September 2009 lalu. Namun, daya tampung yang kecil menyebabkan Pemprov Sumbar di bawah koordinasi Biro Umum Setdaprov Sumbar, kembali memugar atau membangun ulang musala tersebut, hingga berwujud Surau Ansharullah dengan kapasitas dan daya tampung yang lebih representatif.
“Salah satu keunikan surau ini adalah tiangnya yang miring. Konstruksi ini mengikuti model bangunan Rumah Gadang. Mungkin ini satu-satunya musala di dunia dengan tiang yang miring,” ucap Gubernur lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengungkapkan bahwa bangunan musala baru di Kompleks Istana Gubernur Sumbar memang terasa jauh lebih nyaman. Terlebih,” musala dibangun dengan nuansa warna putih dan abu-abu, dan dikelilingi pepohonan serta taman bunga.
“Saya berharap ASN dan non-ASN yang bertugas di lingkungan Istana Gubernuran, dapat melaksanakan ibadah salat tepat waktu di Surau kita ini, karena disiplin dalam ibadah itu akan memupuk karakter dan akhlak kita untuk menjadi pelayan masyarakat yang lebih baik,” sebut Audy.
Sementara itu Kepala Biro Umum Setda Provinsi Sumbar, Syefdinon menyampaikan, bangunan surau yang baru di Istana Gubernur Sumbar memang memiliki kapasitas daya tampung yang lebih besar. “Sekarang sudah lebih luas dan nyaman. Oleh karena itu, mari sama-sama kita ramaikan,” ucapnya. (000/adpsb)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





