Gubernur Sumbar bersama TPID Sepakati 7 Langkah Pengendalian Inflasi Daerah jelang Iduladha

Gubernur Mahyeldi memimpin rapat. (Foto: Pemprov Sumbar/sumbarfokus.com)

Selanjutnya, Gubernur Mahyeldi menjelaskan, saat ini ada beberapa daerah di Sumbar yang mengalami sedikit kenaikan tingkat inflasi secara Year on Year (Y.o.Y), seperti, Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

Tingkat inflasi Kota Padang tercatat sebesar 0,40 persen itu lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya. Sedangkan untuk Kota Bukittinggi tercatat mengalami inflasi sebesar 0,18 persen , lebih tinggi dibandingkan inflasi periode sebelumnya sebesar 0,06 persen.

Bacaan Lainnya

“Ini diakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap bahan pangan terutama cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, dan jengkol, serta pada komoditas transportasi angkutan udara,” jelasnya.

Selain itu, inflasi tersebut juga disebabkan oleh faktor cuaca, yang mempengaruhi tingkat produksi dan biaya transportasi. Bahkan menurutnya, juga ada pengaruh dari kondisi ekonomi makro.

Menyikapi hal tersebut, Gubernur menilai perlu ada pemetaan, daerah-daerah mana saja yang surplus bahan pangan, agar daerah tersebut dapat mensuplay ke daerah yang mengalami inflansi.

Ia menegaskan, dalam penanganan inflasi, yang penting diperhatikan adalah kesesuaian antara kebijakan TPID terhadap faktor-faktor penyebab inflasi. Tanpa itu, ia menilai sulit akan berhasil, untuk itu sinergi antar pihak menjadi kunci dalam pengendalian inflasi daerah. (000/adpsb)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait