Mahyeldi kemudian menuturkan, sejumlah hal yang berhasil disepakati seluruh peserta dalam diskusi tersebut. Pertama, Bupati/Wali Kota yang daerahnya terdampak pembangunan jalan tol akan siap membantu upaya pembebasan lahan dan melaporkan perkembangannya secara berkala kepada Gubernur.
Kemudian yang kedua, Perguruan Tinggi bersedia mengerahkan mahasiswanya untuk membantu sosialisasi kebijakan pemerintah terkait kebencanaan, baik untuk mitigasi maupun penanganan bencana kepada masyarakat, dibawah koordinasi Badan Pemanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Ketiga, Pemprov Sumbar akan melibatkan perguruan tinggi untuk melakukan assessment atau identifikasi dan analisis situasi untuk dasar perencanaan kebijakan terkait kebencanaan di Sumbar.
Keempat, seluruh pihak berkomitmen untuk bersama-sama melaporkan hasil assessment dan validasi data tersebut kepada Presiden.
“Hasilnya nanti, akan kita laporkan bersama kepada Presiden,” ungkap Gubernur Mahyeldi.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumbar, bupati/wali kota yang daerahnya terdampak bencana dan akan dilalui tol, Wakil Gubernur Sumbar, Sekda Prov Sumbar, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Sumbar, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
Juga hadir Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar dan Anggota Dewan Pakar Percepatan Pembangunan Sumbar serta sejumlah kepala OPD terkait di lingkup Pemerintah Provinsi Sumbar. (000/adpsb/nov/bud)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





