Jenis-Jenis Hoaks

Penjelasan Jenis-Jenis Hoaks
Ilustrasi. (Canva/Foto: Ist.)

Konten menyesatkan atau misleading content dibuat dengan memanfaatkan informasi asli. Informasi-informasi itu bisa saja berupa pernyataan resmi, gambar atau foto, statistic dan lain-lain. Informasi tersebut akan diedit sedemikian rupa, sehingga informasi dengan konten yang akan dibuat tidak memiliki hubungan.

  1. Imposter content (konten tiruan)

Imposter content adalah konten tiruan. Informasi yang ada di konten-konten jenis ini biasanya diambil dari informasi yang benar. Contohnya seperti mengutip pernyataan tokoh yang terkenal atau berpengaruh. Konten jenis ini tidak hanya dibuat untuk pribadi. Banyak konten-konten jenis ini yang dibuat untuk mempromosikan sesuatu.

Bacaan Lainnya

Konten ini dibuat untuk menipu. Melalui konten serupa dengan aslinya, para penipu akan membuat konten yang mirip. Contohnya seperti layanan suatu aplikasi. Banyak orang yang mengatasnamakan sebuah aplikasi untuk menipu. Mengikuti format penulisan hingga sapaan.

  1. Fabricated Content (konten palsu)

Jenis hoaks selanjutnya yaitu Fabricated content atau konten palsu. Konten hoaks yang satu ini adalah jenis konten yang sangat berbahaya. Konten ini dibuat untuk menipu orang-orang. Banyak juga yang dirugikan karena adanya konten palsu seperti ini.

Informasi-informasi yang ada juga tidak bisa dipertanggung jawabkan. Fakta yang ada dalam informasi itu tidak benar. Contoh yang sering terjadi dalam jenis konten ini adalah informasi lowongan kerja. Mengatasnamakan suatu perusahaan atau lembaga, informasi lowongan kerja dibuat sampai mirip dengan aslinya.

  1. False connection (koneksi yang salah)

False connection atau salah koneksi, konten jenis ini juga banyak ditemukan di media sosial. Contoh yang sering ditemukan adalah perbedaan antara isi konten, judul konten, hingga gambar konten. Konten-konten ini sengaja dibuat untuk mendapatkan sebuah keuntungan.

  1. False context (konteks keliru)

False context adalah konten yang keliru. Dikatakan keliru karena memuat informasi yang tidak benar. Contoh konten-konten seperti ini berisi sebuah pernyataan, video atau foto yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Kemudian kejadian itu ditulis ulang dan tidak disesuaikan dengan fakta sebenarnya.

  1. Manipulated content (konten manipulasi)

Konten manipulasi adalah sebuah konten yang sudah diedit. Konten-konten tersebut akan diedit sehingga tidak sesuai dengan konten aslinya. Konten-konten jenis ini dibuat untuk mengecoh para masyarakat yang membacanya. Kejadian seperti ini banyak dialami oleh media-media besar. Konten yang mereka buat akan diedit atau disunting oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait