Kato Nan Ampek, Etika Komunikasi di Minangkabau

Kato Nan Ampek, Etika Komunikasi di Minangkabau. (Foto: MUHAMMAD SHIDDIQ PUTRA/SumbarFokus.com)

PADANG (SumbarFokus)

Pernahkah Anda mendengar istilah kato nan ampek sebagai etika komunikasi di Minangkabau?

Bacaan Lainnya

Kato nan ampek (kata yang empat) merupakan bentuk etika berkomunikasi di Minangkabau yang digolongkan menjadi empat tingkatan.

Poin yang menjadi fokus dari kato nan ampek adalah cara berbicara menurut usia dan kedudukan lawan bicara.

Inilah jenis-jenis kato nan ampek:

Kato Mandaki (Kata Mendaki)

Kato mandaki merupakan etika berkomunikasi dengan orang yang usianya lebih tua. Cara berbicaranya adalah dengan santun dan menunjukkan sikap menghormati lawan bicara. Contohnya adalah cara berbicara anak terhadap orang tuanya, atau siswa terhadap gurunya.

Kato Manurun (Kata Menurun)

Kato manurun merupakan etika berkomunikasi dengan lawan bicara yang usianya lebih muda. Ini mengehendaki cara berbicara yang mengayomi dan tidak terkesan merendahkan lawan bicara meskipun berusia lebih muda. Contohnya adalah cara berbicara kakak terhadap adiknya.

Kato Mandata (Kata Mendatar)

Kato mandata merupakan etika berkomunikasi dengan orang yang usianya setara atau teman sepantaran/sebaya. Dalam hal ini, cara berbicara haruslah saling menghormati dan dalam koridor saling menghargai. Contohnya adalah cara berbicara dengan teman.

Kato Malereng (Kata Melereng)

Kato malereng merupakan etika berkomunikasi dengan orang yang memiliki gelar dalam adat. Contohnya adalah seperti cara berbicara terhadap datuk ataupun mamak.

Demikian penjelasan kato nan ampek di Minangkabau. Anda dapat mempraktikannya kepada orang yang sesuai dengan aturan tiap kato. (015/BBS)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait