Kendala yang dialami warga masyarakat Kota Payakumbuh saat ini adalah permasalahan pembuangan akhir sampah limbah rumah tangga. Rida mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh sedang mengupayakan TPA Regional yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar saat ini agar dapat dikelola kembali pascabencana longsor beberapa waktu lalu.
“Kita saat ini masih terus berupaya melakukan negosiasi dengan Pemprov sumbar. Dan semoga TPA Regional ini dapat setidaknya dikelola oleh Pemko Payakumbuh segera,” ungkap Rida.
Rida juga menyatakan harapan, agar persoalan yang dirasakan warga masyarakat Kota Payakumbuh saat ini dapat diselesaikan segera, dengan saling bersinergi bersama seluruh warga masyarakat.
Seperti dalam momen Safari Ramadan saat ini, warga dapat menyampaikan aspirasi dan keluhan yang terjadi untuk dapat dibantu secara bersama oleh pemerintah daerah.
Senada, Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi mengatakan, saat ini Kota Payakumbuh masih cukup relatif besar angkanya terkait warga yang tergolong miskin ekstrem.
“Tentunya dalam pengentasan miskin ekstrem tidak hanya dikerjakan oleh pemerintah saja, akan tetapi juga merupakan tugas bersama untuk saling bahu membahu dalam membantu mengatasi hal ini,” ungkap Supardi.
Selain miskin ekstrem, Supardi katakan bahwa saat ini masih didapati kasus stunting di Kota Payakumbuh, di mana angka stunting di Sumbar secara keseluruhan berada di peringkat tiga nasional. Ditekankan, hal ini harus segera diselesaikan, dengan semua pihak saling bahu-membahu, agar warga di Sumatera Barat terutama ibu-ibu memiliki pengetahuan yang lebih baik agar tidak terjadi stunting terhadap anak keturunannya kelak.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





