“Januari dan Februari sedikit terkendali. Mengingat bulan Ramadan, kita akan alami peningkatan permintaan barang dan jasa. Karena itu, dicanangkan kembali Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan,” ujarnya.
Dijelaskan, kenapa yang dikendalikan di Sumbar adalah inflasi pangan, karena di Sumbar sendiri ada dua komoditas yang sangat berperan dalam menyumbang inflasi, yaitu cabai merah dan bawang merah.
“Angkutan udara di Sumbar jauh lebih unik. Selain Ramadan tiketnya naik, mungkin karena tuslah. Setelah Ramadan, di Sumbar tetap naik lagi. Beda dengan provinsi lain. Ini bisa jadi karena faktor adanya kegiatan pulang basamo dan lainnya,” jelas Endang.
Gubernur Sumbar Mahyeldi, yang dalam kesempatan itu meresmikan digelarnya UMKM Expo, juga menegaskan bahwa memang benar pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan sendiri.
“Perlu bersinergi, berkolaborasi, antara Kabupaten, Kota, dan Provinsi, bersama lembaga-lembaga vertikal di Sumbar,” katanya. (000/adpsb)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.