PADANG (SumbarFokus)
Banyak orang terutama di Indonesia sangat menyukai makanan pedas. Bagi beberapa orang, makanan tanpa rasa pedas akan terasa kurang sempurna. Lantas mengapa rasa pedas ini bisa bikin candu?
Saat ini, saking banyaknya orang menyukai makanan pedas, sampai muncul tren challenge atau tantangan makan pedas di media sosial. Tren ini menampilkan seseorang yang menantang diri untuk makan makanan pedas dengan level tertentu.
Rasa pedas ini menimbulkan sensasi tersendiri seperti suhu hingga menciptakan rasa terbakar. Namun faktanya, pedas tidak masuk dalam daftar rasa seperti asam, manis, asin karena pedas berhubungan dengan sensasi suhu.
Pedas yang memunculkan sensasi terbakar ini tercipta karena lidah memiliki reseptor suhu yang berbeda ketika dipicu oleh rasa pedas. Lantas, mengapa makanan pedas bikin candu? Berikut penjelasannya.
Kandungan Capsaicin
Melansir laman Live Science, John Hayes, direktur Pusat Evaluasi Sensorik di Penn State University mengungkapkan bahwa bahan kimia yang menciptakan rasa membakar lidah ini disebut dengan capsaicin yang umumnya berasal dari cabai.
Capsaicin cocok dengan suhu lidah yang disebut dengan TRPV1 yang dipicu oleh suhu sekitar 40 derajat celcius atau lebih tinggi. Namun saat capsaicin dikonsumsi dalam makanan, zat ini mengikat reseptor dan menurunkan energi aktivitasnya.
Alhasil, capsaicin menipu reseptor untuk mengirimkan sinyal pembakaran ke otak pada suhu 33 derajat celcius. Sehingga mulut terasa seperti terbakar meski berada di suhu mulut dengan suhu 35 derajat celcius.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.