Untuk penderita kelainan autoimun tidak perlu menghindari puasa, kecuali disarankan untuk melakukannya oleh kesehatan. “Anda tidak bisa berpuasa jika penyakit Anda tidak parah dan tidak diperlukan pengobatan agresif,” kata spesialis rheumatologist di Saudi German Hospital Dubai, dr Eman Wagih.
Dia mengatakan, puasa dapat meningkatkan aktivitas penyakit karena mengurangi zat inflamasi dalam tubuh dan mengurangi lemak, serta penanda inflamasi. Dr Wagih kemudian mengingatkan ada orang-orang yang mendapat pengecualian puasa.
“Orang dengan penyakit parah dan orang yang menerima banyak obat dan pasien dengan terapi biologis, mereka dapat merasakan kelelahan setelah minum obat dan efek samping lainnya, jadi dalam situasi ini kami menyarankan tidak berpuasa tanpa nasihat medis,” ujarnya.
Pentingnya pola makan sehat
Puasa bukan obat instan bagi mereka yang berjuang melawan peradangan. Orang-orang didorong untuk mempertahankan pola makan yang sehat untuk melihat manfaat yang berkelanjutan. Dr Kanchinadham mengatakan, penting dicatat bahwa setelah diet biasa dilanjutkan setelah puasa, peradangan kembali terjadi kecuali diet sehat mengikuti periode puasa.
Diet kaya makanan utuh termasuk buah-buahan, sayuran, ikan berlemak, biji-bijian utuh, kacang-kacangan dan biji-bijian, tetapi rendah makanan olahan dan lemak jenuh, sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu mengurangi peradangan. “Penting juga bagi pasien dengan artritis gout untuk tetap terhidrasi sebelum berpuasa untuk mencegah kenaikan asam urat dan kambuhnya artritis,” kata dr Kanchinadham.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.