Diakui, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, indeks literasi keuangan dan ekonomi syariah di Sumbar relatif masih rendah, sebesar 11,64 persen, yang sebesar setengah dari nasional, yaitu 23,3 persen, per tahun 2023.
“Ini merupakan tantangan untuk kita ke depan, agar Sumbar meningkatkan literasi keuangan dan ekonomi syariahnya,” sebut Arry.
Kenapa Road to FESyar Sumatera 2024 dan FESyar Sumatera 2024 sendiri merupakan ajang peningkatan literasi keuangan dan ekonomi syariah, menurut Arry, karena melalui ajang ini, dipromosikan pariwisata, budaya, dan seni syariah Sumbar yang pada ujungnya akan bisa mendukung pertumbuhan perekonomian di Sumbar.
“Ekonomi dan keuangan syariah sudah jadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Di Sumbar perlu diperkuat, dengan adanya kontribusi dalam pengembangan,” pungkas Arry.
Dalam kesempatan itu, diumumkan juga para pemenang berbagai perlombaan ekonomi dan keuangan syariah yang telah digelar oleh BI Sumbar, yaitu dalam tujuh kategori perlombangan FESyar, yaitu Lomba LAZ Unggulan, Lomba Ponpes Unggulan, Lomba Konten Eksyar, Lomba Dakwah Eksyar Pesantren, Lomba Wirausaha Muda Syariah, Halal Chef Competition, dan Fashion designer competition road to Indonesian international modest fashion festival.
Para pemenang akan dikirim ke Kepri, tepatnya ke Batam, untuk mengikuti FESyar Sumatera 2024 mendatang. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.