PADANG (SumbarFokus)
Bagi sebagian orang jalan kaki sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Meskipun tampak sederhana, jalan kaki bisa menjadi salah satu bentuk olahraga.
Menurut spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Bayushi Eka Putra, SpJP, pada prinsipnya, aktivitas fisik memang bisa punya dampak yang sama dengan berolahraga. Walhasil, olahraga melulu dengan olahraga berat seperti bermain basket dan tenis. Penjelasan aktivitas berjalan kaki misalnya, sudah termasuk bentuk olahraga yang simple.
Penelitian menyebut, demi kesehatan, seseorang perlu berjalan kaki dengan jumlah rata-rata di atas 6.000 langkah. Akan lebih bagus jika jumlah langkahnya mencapai di atas 9.000 langkah dalam sehari. Banyak orang meyakini, jumlah langkah tersebut bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Apakah harus sampai 10 ribu langkah sehari?
dr Bayushi menjelaskan bahwa para pasien dengan langkah di bawah 4.000, mengalami peningkatan 15 persen risiko kematian akibat penyakit jantung jika dibandingkan dengan orang-orang yang berjalan kaki dengan jumlah langkah kaki yang lebih banyak. Jadi ia menyarankan, jalan kaki dilakukan dengan minimal 6.000 langkah sehari. Akan lebih baik jika jumlah langkah ini perlahan-lahan ditingkatkan.
“Jadi yang di bawah 4.000 itu udah bersifat harmful atau berbahaya. Makanya kita harus tahu, saya suruh pakai jam/counter perhari karena paling nggak minimal jangan sampai di bawah 4.000 atau paling nggak minimal di atas 6.000 lah,” kata dr Bayushi.
Meski kemampuan mobilitas orang tua mungkin sudah menurun, pada dasarnya, target jumlah langkah pada setiap kelompok usia sebenarnya hampir sama. Bahkan banyak orang dengan usia 80 tahun yang sudah berolahraga sejak muda merasa mudah untuk mencapai 10.000 langkah. Namun sebagian orang yang tidak terbiasa beraktivitas fisik, mengeluh kesulitan mencapai target jumlah langkah dalam sehari.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.