Dengan begitu, jika kurir bertanya ke tetangga, mereka akan langsung mengenali nama yang disebutkan.
Contoh:
Mustofa Widodo
Dartono Gunarto (Darto)
Pak Sugeng Wasita – Halim Wasita
- Alamat Penerima Barang
Alamat harus ditulis sedetail mungkin untuk mengurangi kurir kesasar atau salah tujuan. Bagian pokok penulisan alamat terdiri dari nama jalan, nomer rumah, RT/RW, Nama Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi.
Hal-hal lain yang tercantum seperti patokan alamat bersifat optional artinya boleh dicantumkan ataupun tidak.
- Nama perumahan/gedung/bangunan (opsional)
- Nama jalan
- Nomer rumah
- RT dan RW
- Patokan (opsional)
- Dusun (opsional)
- Kelurahan/Desa
- Kecamatan
- Kabupaten/Kota
- Provinsi
- Kode pos (opsional)
- Negara (jika barang dikirim ke luar negeri)
Contoh:
Perum Xxx, Jl. Candi Mendut No.36, RT 011/RW 005 (Belakang Polsek Lowokwaru), Kel. Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, 65142
- No Hp / Telp Penerima
Adanya nomer kontak yang tercantum akan memudahkan kurir atau pihak pengiriman mengontak si penerima. Sebaiknya penulisan nomer HP dipisah tiap empat angka menggunakan tanda strip atau cukup spasi.
Contoh:
0812 3456 7890
0812-7890-1234
0823-4567-8901
Contoh penulisan alamat:
Warta Prakarsa (Cak War)
Jl. Petemon IV No.32-A, RT 014/RW 008 (Gang Sebelah Bank BCA), Kel. Petemon, Kec. Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60252
0839-0868-2xxx
Itulah penjelasan cara penulisan alamat yang baik dan benar. Semoga bermanfaat! (006/BBS)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





