Cara Penulisan “di” yang Sesuai Kaidah, Kapan Dipisah atau Disambung

Penjelasan cara penulisan “di”
Berbeda dengan kata "di" sebagai sebagai kata depan yang ditulis terpisah, kata "di" sebagai awalan harus ditulis tersambung dengan kata yang mengikutinya. (Foto: Pin/sumbarfokus.com)

Berikut ini adalah dua hal yang perlu diperhatikan pada saat menulis kata di yang disambung, antara lain yaitu:

1) Menunjukkan peranannya sebagai imbuhan

Bacaan Lainnya

2) Penulisan di yang dilengkapi dengan kata kerja pasif. Kata kerja pasif sendiri biasanya bisa dilakukan pengubahan menjadi kata kerja aktif dengan cara menambahkan imbuhan ‘me’.

di + kata kerja pasif = digabung

Sebagai kata yang mendapatkan penambahan awalan, maka kata kerja pasif dapat dilakukan pengubahan menjadi kata kerja aktif dengan menambahkan imbuhan me-. Misalnya, kata “dibuka” dapat diubah menjadi “membuka”.

Contoh:

Pidato Hari Kemerdekaan Indonesia dibaca oleh Presiden Joko Widodo.

Setiap pulang sekolah Rani dijemput oleh ayahnya.

Diana sering dipuji karena selalu juara satu di kelasnya.

Dilarang membuang sampah di wilayah ini.

Jenazah akan dimakamkan segera.

Salah satu contoh sederhana dari penggunaan kalimat pasif menjadi kalimat aktif, yakni kata ditulis bisa dilakukan pengubahan menjadi menulis.

Contoh Cara Menulis Kata di

Setelah memahami cara menulis kata di yang baik dan benar, dari yang dipisah dan juga disambung. Pada bagian ini, akan disajikan beberapa contoh penggunaan kata di agar kamu dapat lebih menguasai cara penulisan kata di sesuai kaidah bahasa Indonesia.

  1. Contoh Menulis Kata Di yang Terpisah

Nah, contoh menulis kata di yang dipisah antara lain, sebagai berikut:

Contoh 1:

Salah: Diluar rumah banyak sekali kebun sayur yang siap untuk ditanam

Benar: Di luar rumah banyak sekali kebun sayur yang siap untuk ditanam

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait