Demam Saat Hamil, Apa Dampaknya bagi Janin?

Penjelasan dambak demam
Demam adalah respons umum terhadap infeksi, dikutip dari laman Baby Center. Semua orang, termasuk perempuan hamil, dapat terserang infeksi yang menyebabkan demam. (Foto: Pin/Ist.)

Listeriosis: Kemungkinan terinfeksi listeriosis meningkat selama kehamilan. Untuk menghindari infeksi listeriosis, perempuan hamil harus menghindari makan daging mentah, ikan, dan keju yang tidak dipasteurisasi.

COVID-19: COVID-19 dapat menyebabkan berbagai macam gejala, salah satunya demam. Ibu hamil yang curiga telah terinfeksi virus COVID-19 harus segera menghubungi dokter, karena ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat COVID-19.

Bacaan Lainnya
  1. Bagaimana pengaruh demam terhadap bayi?

Suhu tubuh yang lebih tinggi dari 37 derajat Celcius menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Menurut laman Baby Center, demam selama kehamilan bisa berbahaya bagi bayi, tetapi biasanya tidak. Demam umumnya tidak mengkhawatirkan jika suhu tubuh kurang dari 38,3 derajat Celcius dan tidak berlangsung lama.

Pada kasus yang jarang, demam selama kehamilan dapat menyebabkan:

  • Cacat tabung saraf.
  • Cacat jantung bawaan.
  • Cacat dinding perut.
  • Celah mulut.

Demam lebih mungkin membahayakan kehamilan apabila tidak diobati. Jadi, penting untuk tidak meremehkan demam dan segera mencari pengobatan.

  1. Pengobatan

Obat untuk demam tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa pilihan pengobatan untuk demam dilansir laman Medical News Today:

Antibiotik: Jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

Obat antivirus: Demam yang disebabkan oleh virus mungkin disertai gejala flu. Obat antivirus untuk demam yang disebabkan oleh infeksi virus paling efektif jika diminum dalam waktu 48 jam setelah gejala muncul.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait