Ketahui Alasan Keracunan Sianida Bisa Mematikan

Penjelasan mengenai sianida
Sianida merujuk pada bahan kimia yang memiliki ikatan dengan karbon monoksida dan nitrogen molekuler atau CN. Ada bentuk sianida yang mematikan seperti Natrium Sianida (NaCN). (Foto: Pin/Ist.)

Segera setelah terpapar, tubuh akan lemah, mual, sakit kepala, hingga kesulitan bernapas. Pada kondisi akut, gejala yang muncul adalah hilang kesadaran hingga mengalami gagal jantung. Sementara pada tingkatan kronis, gejala yang terjadi seperti napas pendek, denyut nadi lemah tetapi cepat, bibir dan wajah menjadi biru yang disertai dengan ekstremitas, koma, hingga kematian.

Tingkatan keparahan paparan sianida pada tubuh bergantung pada seberapa banyak racun ini masuk ke dalam tubuh. Faktanya, dibutuhkan sianida sebanyak 1,5 miligram per kilogram tubuh manusia untuk menciptakan keracunan sianida.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya dalam bentuk makanan atau bubuk, gas sianida juga sama berbahayanya. Bahkan, gas ini disinyalir paling berbahaya dibandingkan dengan jenis gas beracun lainnya. Dampaknya mungkin tidak terlalu signifikan pada ruang terbuka karena bisa segera menguap. Namun, jika dialirkan dalam ruang tertutup, gas ini bisa mengakibatkan kematian.

Bagaimana Menangkalnya?

Pada kasus keracunan sianida yang parah, dokter memberikan penangkal sianida seperti hydroxocobalamin atau cyanokit yang terdiri dari 3 jenis obat, yaitu amil nitrit, natrium nitrit, dan natrium tiosulfat. Pemberian amil nitrit adalah dengan cara dihirup selama maksimal 30 detik, sementara natrium nitrit diberikan secara intravena selama 5 menit, dan natrium tiosulfat intravena diberikan selama 30 menit.

Kit penangkal ini mendetoksifikasi sianida dengan mengikatnya untuk menghasilkan vitamin B12 yang tidak beracun. Obat ini menetralkan sianida pada tingkat yang cukup lambat untuk memungkinkan enzim yang disebut rhodanese yang mendetoksifikasi sianida pada organ hati. Jadi, jangan sembarangan menggunakan senyawa ini karena bisa menimbulkan keracunan sianida yang fatal.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait