Tidak hanya itu, dukungan PLN Sumbar Langit Biru Bebas Polusi juga terlihat dalam program promo yang disampaikan pada booth tersebut, yang menawarkan berbagai informasi mengenai Electrifying Lifestyle, Renewable Energy Certificate (REC), SPKLU, dan program promo terkait kendaraan listrik yang bebas polusi.
Langkah diatas merupakan upaya PLN dalam mendukung akselerasi transisi energi dengan menurunkan emisi karbon di Sumbar sehingga tercipta udara bersih untuk generasi yang akan datang, yang sejalan dengan target Net Zero Emission tahun 2060. Hal ini juga sesuai dengan surat Edaran Gubernur Sumatera Barat tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Kompor Listrik Induksi.
PLN terus memfasilitasi ekosistem kendaraan listrik dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk motor listrik, serta Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di pelabuhan.
“Saat ini telah ada lebih dari 300 titik SPLU di Sumatera Barat. PLN UID Sumbar juga telah membangun 7 SPKLU di beberapa lokasi, yaitu di Kota Padang, Payakumbuh, Solok, Bukittinggi, Padang Pariaman, dan akan terus bertambah di beberapa kota lainnya,” jelas Eric.
Eric menambahkan bahwa saat ini, lebih dari 50 persen sumber listrik di provinsi Sumbar berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Potensi pembangkit EBT di Sumatera Barat pun sangat besar, mencapai 1.106,08 Megawatt.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.