Di bidang agama, siswa yang berbakat diarahkan masuk rumah tahfiz. Hal ini juga menjaga karakter generasi muda yang berasaskan Agam Madani. Sedangkan di bidang adat istiadat, diyakini banyak generasi muda yang tidak mendalami adat istiadat di Minangkabau, satu di antaranya masalah petatah petitih.
Lalu bidang bahasa internasional menjadi target pengembangan karena menurutnya banyak masyarakat Agam yang berkeinginan jadi dokter, insinyur dan lainnya, sehingga perlu didukung dengan pembekalan bahasa Inggris.
Meski demikian, pihak berwenang tetap berkomitmen untuk mempertahankan dan mengentaskan APS di daerah itu. Keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dan orang tua, dianggap penting dalam upaya ini.
“Pengawasan dan pembinaan dari orang tua, lingkungan sekitar amat perlu untuk mengentaskan angka putus sekolah ini. Kami berkomitmen tidak boleh ada siswa yang putus sekolah,” jelasnya. (000/007)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.