JAKARTA (SumbarFokus)
Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuarina, pada rapat kerja Komisi VI dengan Kemendag, mengkritisi tingginya harga beras, padahal sudah Impor. Dia menguraikan, di awal Ramadan tahun ini, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan lonjakan harga sejumlah bahan pangan pokok.
Nevi mengungkapkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang melaporkan pada tanggal 12 Maret 2024, harga beras premium telah naik sebesar Rp10 menjadi Rp16.490 per kilogram, dan beras medium juga mengalami kenaikan serupa menjadi Rp14.350 per kilogram. Kenaikan ini tidak hanya terbatas pada beras, tetapi juga menyebar ke komoditas lain, seperti bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, telur ayam ras, gula konsumsi, dan minyak goreng kemasan, mencerminkan tekanan inflasi pada kebutuhan dasar masyarakat.
βIni sudah sangat tinggi harga-harga pangan kita. Jangan dibiarkan terus ini, Pak. Kasian rakyat yang terus mendapat dampak langsung situasi beras dan pangan lainnya yang mahal,” tegas Nevi.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo mengungkapkan optimisme pemerintah mengenai keamanan stok pangan selama bulan puasa. Pemerintah, menurutnya, telah menerapkan lima program kunci untuk stabilisasi pangan yang meliputi penderasan stok beras, Gerakan Pangan Murah, fasilitasi distribusi pangan, percepatan penyaluran jagung, dan bantuan pangan beras gratis kepada jutaan keluarga penerima manfaat, sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan.
Namun, Hj. Nevi Zuairina, anggota Komisi VI, mengkritik keras realitas harga bahan pangan yang tetap mahal di pasaran. Meskipun pemerintah telah melakukan impor beras untuk menambah stok, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa upaya tersebut belum mampu menekan harga beras di pasaran. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas langkah yang diambil oleh Kementerian Perdagangan, RNI, Bulog, dan PTPN III dalam mengatasi permasalahan kenaikan harga bahan pangan yang berulang setiap tahunnya, terutama selama Ramadan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.