“Pemerintah mesti menunjukkan komitmen dalam membantu masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga bahan pangan, seperti terlihat dari pembagian bantuan sosial berupa; beras. Ini merupakan langkah positif, namun masih perlu diikuti oleh upaya-upaya sistematis lainnya untuk mengatasi akar permasalahan kenaikan harga bahan pangan,” ungkap Anggota Badan Anggaran DPR ini.
Sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia juga diharapkan bisa belajar dari praktik terbaik negara lain dalam mengelola krisis pangan dan inflasi, dengan mengadaptasi solusi yang relevan dan sesuai dengan konteks sosial ekonomi Indonesia.
“Di tengah kesulitan ekonomi, kenaikan harga bahan pangan di bulan Ramadhan ini menjadi pengingat penting akan tugas berat pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan. Saya mengajak semua pihak untuk bersatu, bekerja sama, dan berinovasi dalam mencari solusi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia dapat menikmati kecukupan pangan, tidak hanya selama Ramadan tetapi sepanjang tahun”, tutup Hj. Nevi Zuairina. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.