“Satu tahun pendanaan beasiswa dilakukan LPDP, satu tahun oleh CSU, dan satu tahun oleh PT QMB. Hanya saja, seperti dalam beberapa kasus sebelumnya, dimana kuota yang diberikan oleh LPDP masih belum memadai, sehingga kita isi dengan kuota full pendanaan dari PT QMB. Pada beberapa kasus juga, karena kuota penerima bantuan yang diajukan oleh LPDP masing kurang, maka kita isi dengan karyawan”, demikian penjelasan Profesor Xu.
Untuk memenuhi quota bea siswa, PT QMB meminta bantuan kepada MRPTNI dalam mempromosikan dan dapat juga dalam menjaring kandidat penerima program beasiswa S2 tersebut. Sebagai tindak lanjut dari tawaran kerja sama itu, para Rektor PTN Indonesia mengunjungi Kawasan IMIP, agar mereka dapat melihat secara langsung proses hilirisasi yang dilakukan di IMIP khususnya PT QMB. “Jadi pertemuan kali ini merupakan inisiatif kedua belah pihak yang memiliki misi dan kepedulian yang sama bagi pembangunan dan kesejahteraan kedua bangsa” Lanjut Prof. Xu
Menurut Ketua MRPTNI, Prof Ganefri, rencana kerja sama program beasiswa pendidikan ini merupakang program yang baik dan strategis oleh karenanya perlu segera direalisasikan. “Ini peluang yang sangat bagus untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi yang sejalan dengan program Merdeka Belajar”, demikian penjelasan Prof. Ganefri
Dalam kesempatan tersebut Prof. Ganefri juga menyatakan bahwa investasi asing memang sangat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya alam. Namun agar tidak menimbulkan dampak negatif dan benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat maka perlu ada kesadaran bersama untuk melakukan recoveri terhadap alam dan penguatan infrastruktur sosial budaya masyarakat. Disinilah pentingnya memasukkan peningkatan kapasitas SDM di bidang sosial budaya dalam program ini, disampping peningkatan soft skill tehnokratis.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.