‘’Melalui kerjasama bersama pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Program Srikandi Cerdas dari PLN ini harapannya akan tepat sasaran dan berdampak menurunkan presentasi angka balita berisiko stunting di Solok Selatan,” sampai Eric.
Eric pun percaya, gizi yang seimbang pada anak akan berpengaruh signifikan pada kualitas kecerdasan dan kualitas pendidikannya di masa depan. Maka bergerak cepat pada kasus stunting artinya juga bergerak pada perbaikan kualitas pendidikan.
‘’Di Indonesia Emas 2045, anak-anak ini mungkin sudah berada di usia produktif mereka, yaitu 20-an tahun. Gerakan, kebijakan, dan perubahan yang kita lakukan hari ini akan mempengaruhi kualitas kecerdasan hingga pendidikan mereka di masa itu. Maka pemberian gizi seimbang dan edukasi yang tepat tentu sangat penting,” lanjut Eric.
Eric tak lupa menyampaikan terima kasih atas empati dan inisiasi srikandi-srikandi PLN sehingga tercetuslah program yang sangat baik untuk pertumbuhan anak dan pendidikan anak ini. Program ini, sampainya, juga sejalan dengan pembangunan berkelanjutan atau Social Development Goals (SDG’s) yaitu pilar ketiga; Good Health and Wellbeing, kehidupan sehat dan sejahtera.
Wilsriza, Champion Srikandi PLN UID Sumbar mengungkapkan implementasi program Srikandi PLN dengan berbagi ilmu, keahlian dan tenaga adalah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan berkontribusi membantu pemerintah menyelesaikan masalah sosial lingkungan sekitar.
“Program cegah stunting Srikandi Movement PLN ini merupakan program Nasional yang dilakukan oleh seluruh wilayah kerja PLN di Indonesia. Harapannya tentu agar kolaborasi PLN dan pemerintah/Pemda setempat untuk pencegahan dan penurunan stunting ini dapat menciptakan generasi Indonesia yang unggul, maju, tumbuh dan berkembang secara optimal,” tuturnya. (000/UID-Sumbar)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.