SAWAHLUNTO (SumbarFokus)
Meningkatan literasi bagi generasi muda akan cagar budaya dan objek pemajuan budaya sekaligus memeriahkan HUT RI, Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto menggelar Festival Permainan Tradisional Tingkat Sekolah Dasar (SD), di Museum Goedang Ransoem, Selasa (1/8/2023).
Kepala Dinas Kebudayaan Sawahlunto Hilmet menuturkan, tujuan festival permainan tradisional ini merupakan upaya penyebarluasan permainan tradisional sebagai bagian objek pemajuan kebudayaan melalui karya seni pertunjukan.
“Karena keterbatasan waktu, yang mengikuti festival dibatasi, hanya 15 SD yang masing-masingnya membawa sepuluh orang pemainnya,” sebut Hilmet.
Selain itu, dikatakan, ini juga merupakan upaya untuk lebih mengenalkan objek cagar budaya warisan dunia UNESCO kepada generasi muda Sawahlunto, sehingga para generasi muda lebih mengenal sejarah kota dan permainan tradisional, sehibgga tidak hilang begitu saja dan tergerus oleh zaman.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, saat membuka festival tersebut mengungkapkan, kegiatan yang digelar ini sangat penting dalam melestarikan permainan tradisional, sebab sangat bermanfaat bagi generasi muda Sawahlunto dalam membentengi dampak negatif perkembangan zaman.
“Anak anak kita saat ini terbiasa permainan modern, itu sangat baik atau positif, minusnya anak-anak lebih cenderung bermain sendiri atau individual saja sehingga susah bersosialisasi,” ujarnya.
Diungkapkan Wako Deri Asta, permainan tradisional yang melibatkan banyak anak bisa menjadi sarana untuk bersosialisasi antar anak. Selain itu, juga bisa meredam kecanduan anak akan permainan di handphone yang efek negatifnya sampai saat ini sudah banyak dikeluhkan oleh para orang tua.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.