PADANG (SumbarFokus)
Kwh meter prabayar atau disebut dengan listrik pintar merupakan kwh meter yang menggunakan sistem pembelian token (pulsa listrik) terlebih dahulu sebelum menggunakan layanan listrik PLN. Berbeda dengan kwh meter pascabayar, kwh meter prabayar memberikan solusi dengan pembayaran token listrik di awal yang dapat disesuaikan dengan kemampuan pelanggan.
Dengan kwh meter prabayar, pelanggan PLN dapat melakukan pembelian token mulai dari Rp.5 Ribu saja. Kemudian melakukan pengisian kembali jika token telah limit. Pola ini dapat membuat pelanggan terhindar dari keterlambatan pembayaran dan biaya keterlambatan yang bisa terjadi jika menggunakan kwh meter pascabayar.
Kwh meter prabayar juga merupakan produk PLN yang dipercaya memiliki segudang keunggulan. Disampaikan Muhammad Rizlani, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar, kwh yang dijuluki listrik pintar ini menjanjikan penggunaan listrik yang lebih terkendali karena pelanggan dapat mengontrol penggunaan listriknya berdasarkan riwayat pembelian token.
‘’Selain pembelian token yang variatif, bisa dibeli mulai dari 5 ribu Rupiah saja, sehingga tidak membebankan pelanggan, kwh meter prabayar juga tidak memiliki biaya beban perbulan. Sehingga jika bangunan pelanggan sedang tidak digunakan, pelanggan tidak mengeluarkan biaya apapun. Pelanggan pun bebas dari sanksi pemutusan yang bisa terjadi karena menunggak pembayaran tagihan listrik kwh pascabayar,’’ jelas Rizlani kemudian.
Kwh meter prabayar, lanjut Rizlani, pun dilengkapi fitur yang lebih canggih dibandingkan kwh meter pascabayar. ‘’Kwh meter prabayar memiliki fitur pengecekan tegangan, arus beban saat ini, historis token, dan lain-lain. Kwh ini juga dapat menginformasikan jika terdapat kelainan pada instalasi pelanggan atau pada kwh meter itu sendiri,’’ lanjutnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.