Turun Signifikan! Inflasi Sumbar Sekarang 3,14, dari 7,43

kunjungan kerja Anggota Komite IV DPD RI Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, saat berkunjung ke Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Senin (18/12/2023). (Foto: Dok. Pribadi/SumbarFokus.com)

PADANG (SumbarFokus)

Inflasi daerah Sumbar menunjukkan penurunan yang signifikan. Jika pada tahun 2022 inflasi Sumbar tertinggi di Indonesia sebesar 7,43 persen. Pada tahun 2023, inflasi Sumbar menunjukkan realisasi sebesar 3,14 persen (yoy).

Bacaan Lainnya

Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Anggota Komite IV DPD RI Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, saat berkunjung ke Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Senin (18/12/2023).

Kunjungan itu dilakukan dalam rangka Tugas Pengawasan Pelaksanaan Undang-undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia fokus kepada inflasi daerah.

“Inflasi daerah Sumbar yang kini turun drastis ke angka 3,14 persen dan menjadikan Sumbar kini berada di posisi ke-22 dari 34 provinsi di Indonesia sangat perlu kita apresiasi. Dengan prestasi ini, TPID Sumbar bisa dikatakan sukses menurunkan tingkat inflasi. Ini berkat koordinasi, sinergi yang terintegrasi dari pemerintah kota/kabupaten dan pemerintah provinsi,” ungkapnya.

Ini artinya, program pusat, provinsi, kabupaten dan kota terintegrasi dengan baik, bukan tumpang tindih dari sisi penganggaran terkait pengendalian inflasi.

Ditegaskan oleh Leonardy, pada kunjungan sebelumnya pada kuartal I 2023 setelah inflasi Sumbar pada tahun 2022 dinyatakan paling tinggi di Indonesia. Tentu Bank Indonesia Perwakilan Sumbar mendapat pertanyaan-pertanyaan dalam berbagai pertemuan.

“Ketika prestasinya baik seperti ini, tentu perlu kita kabarkan pula. Sehingga sembilan langkah strategis penanggulangan inflasi di Sumbar dengan Gerakan Sumbar Gempur Inflasi bisa jadi percontohan bagi provinsi lainnya di Indonesia,” ungkapnya.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait