Menurutnya, politik uang menjadi keresahan bersama. Apalagi, tambahnya, saat ini ada 7 daerah pemilihan (Dapil).
“Lubuknya makin kecil buayanya banyak, begitu ibaratnya. Nah, kalau di setiap RT berdiri kampung anti politik uang, maka para calon akan berpikir ribuan kali. Selain itu menurutnya gerakan ini juga akan meringankan penyelenggara pemilu dan petugas pengamanan,” sebutnya.
Terpisah, Kurnaidi, Ketua PWI Muba menyebutkan jika pihaknya telah menyiapkan program khusus terkait peningkatan partisipasi pemilih, pengawasan serta edukasi pemilih.
“Media punya kepentingan mencegah meluasnya hoaks atau pemberitaan provokatif, fitnah dan isu gelap selama tahapan pemilu. Kami PWI dan unsur masyarakat lain sepakat menyukseskan pemilu dengan berperan aktif. Wartawan harus jadi pengadil dan tidak menjadi pihak yang ikut bermain dalam arus negatif. Ya, tentu sesuai peran dengan mengembangkan partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemilu. PWI Muba sudah menyiapkan podcast seputar pemilu,” kata dia.
Menurutnya podcast akan menghadirkan para calon legislator mendedahkan program. Di pihak lain, akan ada narasumber lain dari media dan akademisi menyajikan hak-hak demokrasi. Pada sesi ini akan dibuka kran suara pemilih apa yang mereka butuhkan dan inginkan.
Terkait peran media sebagai wadah sosialisasi dan edukasi, maka diperlukan sinergitas antara media dan KPU dan Bawaslu. Khususnya tentang pemberitaan dan penyiaran iklan kampanye.
“PWI siap membantu tugas Pengawas Pemilu melakukan pengawasan pemberitaan dan penyiaran kampanye di media massa cetak, media massa elektronik, media daring, media sosial, dan lembaga penyiaran,” jelasnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.