Asal-Usul Jamu dan Manfaatnya

Asal-Usul Jamu
Ilustrasi. (Foto: Ist.)

Contoh tanaman obat yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit dan telah lulus uji klinis menurut saintifikasi adalah jenis tanaman temulawak dan kunyit. Informasi yang dihimpun dari Pusat Studi Biofarmaka IPB menyebutkan bahwa Curcuma Xanthorrhiza Roxb atau yang lebih dikenal temulawak, dan Curcuma Domestica Val atau yang lebih dikenal dengan kunyit merupakan tanaman obat dari family zingiberaceae yang banyak terdapat di Indonesia. Penelitian menunjukan temulawak dapat berfungsi sebagai anti mikroba, antimetastatik, anti kanker, anti candida, antioksidan dan antihipolipidemik. Sedangkan Penelitian farmakologi menyebutkan bahwa kunyit dapat berfungsi sebagai anti inflamasi, antioksidan, anti protozoa, nematisidal, anti bakteri, anti venom, anti HIV, dan anti tumor. Warna kuning pada kedua rimpang merupakan cerminan dari senyawa bioaktif kurkuminoid yang dapat berfungsi sebagai penangkap radikal bebas, penghambat nitrit oksida, antiinflamasi, anti tumor, anti alergi, dan anti dementia.

Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, jamu tradisional yang dulunya harus dipanen terlebih dahulu untuk dikonsumsi, sekarang sudah diolah dan dikemas secara modern. Saat ini banyak perusahaan yang mengembangkan jamu menjadi lebih praktis dan higienis. Jamu dikemas menjadi berbagai bentuk seperti bubuk, kapsul, tablet dengan kemasan yang lebih menarik sehingga konsumen mudah mendapatkan dan mengonsumsinya.

Bacaan Lainnya

Itulah penjelasan mengenai asal-usul jamu dan manfaatnya. Semoga bermanfaat! (006/BBS)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait