Sementara itu, Orator Aksi Mustafa Kemal didampingi Koordinator aksi Mashendi mengatakan, dari penjelasan Bapak Bupati dan Kalaksa BPBD Pasaman Barat, masyarakat ingin ketegasan dan kepastian kapan akan selesai dalam proses melakukan verifikasi.
“Sudah satu tahun lebih, persoalan dana bantuan korban gempa bumi tidak kunjung selesai,” katanya.
Ia mengharapkan Bupati Pasaman Barat Hamsuardi dalam hal ini dapat bersikap tegas dan menekankan kepada tim teknis dan BPBD untuk segera mempercepat pelaksanaan verifikasi dan proses pencairan dana bantuan gempa bumi.
“Aspirasi kami sudah didengar, namun tentunya masyarakat ingin kepastian dan kejelasan. Dalam hal ini masyarakat sudah terlalu lama menderita, dan tidak ingin dijanji-janjikan lagi. Hanya kepastian yang kami perlukan saat ini. Jika tidak juga realisasi bantuan tersebut, kita akan demo lagi ke Kantor Bupati ini,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada Bupati
Pasaman Barat untuk segera menindak tegas bawahannya yang melakukan pengancaman dan mengintimidasi masyarakat korban gempa bumi.
“Berikan tindakan tegas berupa pemecatan kepada oknum Jorong dan aparat Nagari yang mengancam para pendemo, karena menyampaikan aspirasi ke kantor bupati melalui pesan WhatsApp,” pintanya.
Aksi demo tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan Polres Pasaman Barat, TNI, dan Sat Pol PP Pasaman Barat. (018)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.