PADANG (SumbarFokus)
Kekhawatiran terbesar bagi banyak ibu hamil adalah seputar kesehatan bayinya. Down syndrome atau sindrom Down adalah sindrom paling umum yang diamati pada manusia, dengan insiden keseluruhan sekitar 1 dari 500 hingga 700 bayi baru lahir.
Normalnya, bayi dilahirkan dengan 46 kromosom. Bayi dengan sindrom Down dilahirkan dengan salinan tambahan kromosom 21 (trisomi 21). Kromosom tambahan ini memengaruhi perkembangan otak dan tubuh bayi.
Untungnya, ada sejumlah pemindaian dan tes yang tersedia untuk membantu memprediksi kesehatan bayi secara keseluruhan. Tujuannya adalah agar orang tua dapat mempersiapkan diri jika bayi memerlukan perhatian medis lebih lanjut setelah lahir.
Ultrasonografi (USG) adalah tes yang bisa digunakan untuk mengenali kemungkinan janin memiliki sindrom Down. USG bagus dalam memvisualisasikan fitur anatomi yang terkait dengan sindrom Down.
Kenali ciri kehamilan down syndrome dan apa yang perlu dilakukan orang tua jika berperluang melahirkan bayi dengan kelainan genetik ini.
- Faktor risiko
Sebagian orang berpeluang lebih besar memiliki keturunan dengan sindrom Down. Dilansir Mayo Clinic, faktor risikonya meliputi:
Hamil pada usia lanjut: Peluang seorang perempuan melahirkan anak dengan sindrom Down meningkat seiring bertambahnya usia karena sel telur yang lebih tua lebih berisiko mengalami pembelahan kromosom yang tidak tepat. Risiko meningkat setelah usia 35 tahun. Namun, sebagian besar anak-anak dengan sindrom Down dilahirkan oleh ibu yang usianya di bawah usia 35 tahun, karena perempuan yang lebih muda mempunyai jumlah bayi yang jauh lebih banyak.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.