“Rupiah simbol kedaulatan bangsa. Ini yang kita kenalkan pada para generasi muda,” sebut Endang.
Endang juga memberi masukan kepada FJPI Sumbar, untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan organisasi kewartawanan lainnya. BI sendiri akan menjadi rumah kedua bagi wartawan
“Mari kita sama-sama membangun, bagaimana Sumbar ini kembali menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan seimbang, dan bisa membangun SDM sebaik-baiknya,” tambah Endang.
Menurut Endang, angka kemiskinan di Sumbar terus menurun, meskipun masih banyak problematika yang ditemukan. Peran pemprov yang baik dan didukung adat budaya, seperti senang berzakat, juga mendorong hal ini.
“Tapi masih kalah jauh dengan Sulsel. Kita perlu mencontoh pada yang yang lebih baik ya. Tadinya, dalam sejarah Indonesia, mungkin Sumbar merupakan provinsi termaju. Buktinya, ada BI di Muaro. Pertama kali di luar Jawa ya di situ. Berarti ini maju sekali dulu,” tutur Endang.
Meski demikian, diakui Endang, tidak banyak yang perlu dikhawatirkan di Sumbar, terutama mengingat Indeks Pembangunan Manusia di Sumbar yang cukup tinggi.
Di sisi lain, Manajer FPPUKIS BI Sumbar Arif Rahadian menambahkan masukan bagi FJPI Sumbar, agar lebih memerhatikan lagi tuntunan percepatan digitalisasi.
“Tantangan bagi rekan jurnalis, bagaimana membangun ekosistem media. Mau tidak mau, ke depan digital itu akan menggantikan. Ini menarik. Kemampuan menulis tetap diasah, kebutuhan percepatan digitalisasi juga difokuskan,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, FJPI Sumbar juga menyerahkan cendera mata berupa hasil karya buah kreativitas FJPI Sumbar kepada jajaran BI Sumbar. Pihak BI Sumbar sendiri memberikan komitmen untuk terus bermitra baik dengan media massa, dalam tataran profesional dan saling memberi manfaat kebaikan, terutama bagi masyarakat. (003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.